EFEKTIVITAS PERBANDINGAN ANTARA MINUMAN ALOE VERA DAN TEMULAWAK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA SISWA NURUL HAQ BALARAJA
Abstrak
Abstrak
Latar belakang: Dismenore merupakan salah satu jenis nyeri yang disertai gejala seperti kram perut bagian bawah dan rasa tidak nyaman lainnya sebelum dan atau selama menstruasi. Terapi yang dapat mengurangi Dismenorea yaitu terapi secara farmakologis dengan pemberian obat analgetic, non farmakologi digunakan obat herbal seperti minuman aloe vera dan temulawak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas perbandingan antara minuman aloe vera dan temulawak terhadap penurunan intensitas dismenore primer pada siswi MTS Nurul Haq Balaraja. Subjek dan metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain penelitian dengan rancangan one group pretest-posttest. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang dengan kelompok minuman aloe vera 15 responden dan kelompok minuman temulawak 15 responden teknik sempel menggunakan insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan accidental sampling Hasil: hasil penelitian seluruh responden berjumlah 30 Berdasarkan hasil uji statistik Mann-Whitney dengan nilai statistik P value 0,018 (p ≤ 0,05) maka terdapat perbandingan bermakna antara kelompok aloe vera dan kelompok temulawak sehingga dapat disimpukan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Ada perbandingan efektivitas pemberian minuman aloe vera sebesar 17,53. Kesimpulan: Minuman aloe vera 18 kali lebih efektif dibandingkan minuman temulawak untuk menurunkan intensitas nyeri dismenore primer.
Kata Kunci: Aloe vera, temulawak, dismenore
Unduhan
Referensi
Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan. Di Alih bahasakan oleh Nampir R. Jakarta: Salemba Emban Patria.
Cellindha amalia dita. Perbandingan Efektivitas Pemberian Minuman Kunyit Asam Dan Jahe Terhadap Nyeri Menstruasi Pada Mahasiswi Keperawatan Semester II Kelas C Stikes Yatsi Tahun 2019. Published Online 2019:2019.
Kementrian Kesehatan. 2019. Penatalaksaan Non-Fatmakologi Kesehatan Tahun 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan 2019
Kumalasari. 2017. Efektivitas Senam Dismenore Sebagai Terapi Alternatif Menurunkan Tingkat Nyeri Haid. Journal of Health Science and Prevention. Vol. 01, No. 01, April 2017.
Nurwana, Sabilu & Fachlevy. 2017. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri Di SMA N 8 Kediri Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahsiswa Kesehatan Masyarakat. Vol. 02, No. 06, Mei 2017
Motahari-Tabari N, Shirvani MA, Alipour A. Comparison of the Effect of Stretching Exercises and Mefenamic Acid on the Reduction of Pain and Menstruation Characteristics in Primary Dysmenorrhea: A Randomized Clinical Trial. Oman Med J. 2017 Jan;32(1):47-53. doi: 10.5001/omj.2017.09.
Sukini, T., Yuniyanti, B., & Aryanti. (N.D.). Buaya (Aloe Vera) Dan Temu Lawak (Curcuma Xanthorhiza Roxb) Terhadap Penurunan Nyeri. 1, 41–47.
World Health Organization. 2017. Mental Disorders Fact Sheets. World Health Organization
Oladosu FA, Tu FF, Hellman KM. Nonsteroidal antiinflam matory drug resistance in dysmenorrhea: epidemiology, causes, and treatment. Am J Obstet Gynecol. 2018;218(4): 390-400.
ACOG committee opinion no. 760: dysmenorrhea and endometriosis in the adolescent. Obstet Gynecol. 2018; 132(6):e249-e258.
McKenna, A.K, & Fogleman CD. Dysmenorrhea. American Family Physician. 2021. Aug; 104:2,https://www.aafp.org/afp/2021/0800/p164-s1.html.
Kabukçu C, Kabukçu Başay B, Başay Ö. Primary dysmenorrhea in ado lescents: Association with attention deficit hyperactivity disorder and psychological symptoms.
Taiwan J Obstet Gynecol. 2021;60(2):311–7. Nagy H, Khan MAB. Dysmenorrhea. 2022 Jul 18. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
Gutman G, Nunez AT, Fisher M. Dysmenorrhea in adolescents. Curr Probl Pediatr Adolesc Health Care. 2022;52(5): 101186.
Gay L. Goss. Dysmenorrhea in Adolescents. The Journal for Nurse Practitioners. 19: (2023) 104710
Choo Shiuan Por, et.al. Polyherbal Formulation for Primary Dysmenorrhea: A Review. Research J. Pharm. and Tech. 15(4): April 2022
Acheampong K, Baffour-Awuah D, Ganu D, Appiah S, Pan X, Kaminga A, et al. Prevalence and predictors of dysmenorrhea, its effect, and coping mechanisms among adolescents in Shai Osudoku district, Ghana. Obstet Gynecol Int. 2019;2019.
Samani RO, Hashiani AA, Razavi M, Vesali S, Rezaeinejad M, Maroufizadeh S, et al. The prevalence of menstrual disorders in iran: A systematic review and meta-analysis. Vol. 16, International Journal of Reproductive BioMedicine. Research and Clinical Center for Infertility; 2018. p. 665–78.
Rafique N, Al-Sheikh MH. Prevalence of primary dysmenorrhea and its relationship with body mass index. J Obstet Gynaecol Res. 2018;44(9):1773–8. 6. Fernández-Martínez E, Onieva-Zafra MD, Laura Parra-Fernández M. Lifestyle and prevalence of dysmenorrhea among Spanish female university students. PLoS One. 2018;13(8).
Zurawiecka M, Wronka I. Association of primary dysmenorrhea with anthropometrical and socio-economic factors in Polish university students. J Obstet Gynaecol Res. 2018;44(7):1259–67.
McKenna KA, Fogleman CD. Dysmenorrhea. Am Fam Physician. 2021;104(2): 164-170.
Yingzhen Li, et.al. Association between depression and dysmenorrhea among adolescent girls: multiple mediating effects of binge eating and sleep quality. Li et al. BMC Women’s Health https://doi.org/10.1186/s12905-02302283-6
Tahir, A, et.al. The influence of
macronutrient intake, stress and prostaglandin levels (pgf2 ) of urine with the incidence of dysmenorrhea in adolescents. Gac Sanit. 2021;35(S2):S298–S301
Karishma Singh, et.al. Ethnobotanical, phytochemistry, toxicological and pharmacological significance of the underutilized indigenous Aloe species of West Africa. South African Journal of Botany 147 (2022). 1007-1015
Sonawane, et.al. 2020. A comprehensive overview of functional and rheological properties of aloe vera and its application in foods. J Food Sci Technol (April 2021) 58(4):1217–1226. https://doi.org/10.1007/s13197-020-04661-6
Unduhan
Diterbitkan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Nusantara Madani
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat Lisensi
Seluruh artikel yang dipublikasikan dalam Jurnal Nusantara Madani dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0).
Dengan lisensi ini, penulis dan pembaca berhak untuk:
-
Berbagi (Share): menyalin, mendistribusikan, dan menyebarluaskan artikel dalam bentuk apapun.
-
Adaptasi (Adapt): menggubah, mengubah, dan mengembangkan karya untuk tujuan apapun, termasuk tujuan komersial.
Dengan ketentuan bahwa:
-
Atribusi (Attribution): Anda wajib memberikan pengakuan yang sesuai kepada penulis dan jurnal, menyertakan tautan ke lisensi, serta menyatakan apabila terjadi perubahan pada karya.
-
Berbagi Serupa (ShareAlike): Apabila Anda menggubah, mengubah, atau mengembangkan karya ini, maka Anda wajib mendistribusikan karya turunan dengan lisensi yang sama seperti karya asli.
Hak cipta atas artikel tetap menjadi milik penulis, dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Nusantara Madani.
